selamat datang

Monday, November 20, 2017

makalah : Hormat kepada orang tua



HORMAT KEPADA ORANG TUA

Hormat pada orang tua adalah suatu kewajiban semua orang. Dari yang muda hingga dewasa sekali pun. Kita wajib menghormati terhadap orang yang lebih tua dari kita. Khususnya tentang mencium tangan saat berjabat tangan terhadap orang tua dan membungkuk saat lewat didepan orang tua.
Tradisi mencium tangan ketika bersalaman dan membungkuk ketika melawati orang yang lebih tua memang sudah mengakar dalam keseharian masyarakat Indonesia. Sebuah bentuk penghormatan dan gambaran budi pekerti luhur yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
Saya sendiri sedari kecil sudah dididik untuk mencium tangan orang yang lebih tua sebagai penghargaan dan sopan santun. Ketika berpamitan akan berangkat ke sekolah ataupun bepergian ke suatu tempat mencium tangan orang tua adalah hal yang wajib dilakukan. Pada saat bertemu Paman ataupun Bibi, Ibu/Bapak Guru, atau siapapun yang lebih tua dan dihormati mencium tangan adalah sebuah keharusan.
Saya juga didik tentang bagaimana tata krama ketika melewati atau berjalan dihadapan orang tua. Saat berjalan dengan membungkukkan badan seperti ini, haruslah berjalan dengan pelan-pelan, bukan malah berlari. Hal seperti itu adalah cara orang yang lebih muda dalam menghormati orang yang lebih tua, apabila hendak lewat di depannya.
1.      Tradisi Mencium Tangan pada Orang Tua



Bukan pemandangan aneh lagi di Indonesia jika kita melihat bayi-bayi berusia setahun sudah dididik untuk mencium tangan. “Yuk salim,/salim dulu sama om. Eitss.. salimnya pake tangan kanan” ataukah “Afika, cium tangan tante dulu dong. Tante sudah mau pulang nih” dengan jemari mungilnya menjabat tangan orang dewasa tersebut, sedikit membungkukkan badan dan memonyongkan bibirnya di punggung tangan orang yang disalaminya.

Di Jawa sendiri ada sebuah tradisi mencium tangan yang disebut dengan  Sungkeman.  Sungkeman berasal dari kata sungkem yang berarti mencium tangan dengan posisi setengah jongkok atau bersimpuh. Sungkeman ini menjadi tradisi ketika hari raya Idul Fitri dengan tujuan untuk meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan kepada orang tua. Selain hari lebaran, sungkeman ini biasa juga dilakukan pada acara pernikahan.

 

Mencium tangan orang tua memang bukan sesuatu yang wajib, namun sunnah. Hanya di balik persoalan antara wajib dan sunnah itu tersimpan banyak manfaat yang besar. Ada hubungan yang tidak berjarak antara orangtua dan anak. Untuk itu, rasanya sangat tepat jika tindakan mencium tangan tersebut menjadi sesuatu yang lumrah dilakukan.

            Sebenarnya kalau mau dibilang budaya Islam tidak juga, entah darimana tradisi ini berasal. Karena di negeri Arab sendiri cium tangan dulu pernah menjadi tradisi, terutama cium tangan kepada Raja dan keluarga kerajaan. Tapi sejak tahun 2005, Raja Abdullah telah mengakhiri tradisi mencium tangan keluarga kerajaan yang telah berjalan selama ini.
Orangtua yang menyayangi anaknya sudah pasti akan melakukannya secara total, begitu juga sebaliknya. Selain itu, berkah orangtua untuk anaknya juga akan mengalir seraya menjulurkan tangannya. Mereka akan berdoa dengan tulus dan ikhlas untuk kebaikan dan kesuksesan kita. Dengan begitu, manfaat yang sangat besar akan dirasakan saat ini atau di masa mendatang untuk kita sebagai anak.
Tapi kenapa anak-anak jaman sekarang tidak mau mencium tangan orang tua ketika bersalaman, kepada guru, dosen, kyai, ustads, orang lain, bahkan kepada orang tua kandungnya sendiri. Termasuk kita sebagai mahasiswa, yang notabenya masih tergolong sebagai anak-anak, sudah jarang sekali seorang mahasiswa mau mencium tangan kepada orang tua ketika berjabat tangan.
            Kebanyakan dari mahasiswa menganggap ketika berjabat tangan dengan orang yang lebih tua tidak perlu mencium tangan, karena sama-sama manusia dan drajatnya pun sama, tapi itu menurut saya keliru, Semua itu coba kita niatkan hanya untuk menghormati dan menyayangi beliau yang telah banyak memberikan kebaikannya tanpa pamrih. Bisakah kita membalas kebaikan mereka? Terkadang kita bisa saja memberikan jawaban ‘iya’, tetapi ketika akan melakukannya lebih sering berpikir ulang karena alasan ini dan itu. Ya begitulah jaman sekarang.
Tradisi dan Budaya Indonesia harus selalu kita lestarikan karena itu adalah identitas kita sebagai orang Indonesia. Jangan biarkan arus globalisasi dan penetrasi budaya asing membuat nilai-nilai kesantunan dan kesopanan kita luntur. Siapa lagi yang bisa menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya Indonesia selain orang Indonesia sendiri. Jangan sampai kita baru menyadari sebuah budaya dan tradisi itu milik kita setelah  di klaim oleh negara lain.
            Tradisi cium tangan ini patut kita banggakan dan lestarikan. Mengapa?
Karena orang-orang di luar Indonesia kagum dengan tradisi ini. Saya membaca salah satu artikel bertajuk “Guru Australia : Saya Kaget Murid Cium Tangan”. Beberapa Guru asal Australia yang diberikan kesempatan untuk mengajar beberapa minggu di Indonesia, mengaku banyak menemui hal menarik yang tidak mereka temui di negara mereka. “Saya melihat murid-murid di Indonesia sangat menghormati guru mereka. Jujur, saya kaget dengan tradisi murid-murid mencium tangan saya sebagai bentuk penghormatan terhadap guru," tutur Emily Sullivan, seorang pengajar dari Our Lady of Sacred Heart College, Adelaide, di Jakarta.
2.      Membungkuk Ketika Berjalan Didepan Orang Tua
Saat berjalan melewati orang tua, alangkah baiknya kita membungkukan setengah badan berjalan pelan-pelan sambil berkata “permisi”. itu adalah suatu penghormatan dari kita sebagai orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua. Perilaku tersebut merupakan suatu etika sopan santun dan tata krama yang hampir punah sekarang. Kebanyakan anak jaman sekarang ketika lewat didepan orang yang lebih tua, berjalan seenaknya, tanpa menyapa bahkan malah sambil lari-lari.
            Dalam interaksi sehari-hari di masyarakat, orang lebih muda akan selalu membungkukkan badannya ketika sedang berjalan di depan orang yang lebih tua. Etika ini bila dilihat sepintas akan terlihat sangat sepele, namun sebenarnya etika ini menggambarkan sikap tunduk atau hormat antara orang muda terhadap orang yang lebih tua. Selain itu, sikap membungkukkan badan juga menandakan bahwa orang ini menghargai dan menempatkan posisinya.
            Sayangnya, anak-anak muda zaman sekarang sudah mulai pudar sopan santun dan tata kramanya. Sehingga membuat mereka merasa tidak perlu lagi melakukan hal-hal yang diajarkan orang tuanya sejak kecil. Disaat seperti sekarang ini, banyak anak kecil atau orang yang lebih muda, berjalan seenaknya saat lewat di depan oran yang lebih tua. Akibat pengaruh budaya luar, akan membuat tata krama dan perilaku anak muda menjadi berubah. Maka dari itu kita harus pandai-pandai memilih kebudayaan yang masuk, dengan meniru hal baik dan membuang hal yang sekiranya tidak pantas dilakukan orang. Agar, sopan santun atau etika orang teteap terjaga dan  tidak hilang dengan begitu saja.

No comments:

Post a Comment

".