Frekuensi?
aku tidak begitu tau tentang ferkuensi, yang ada dalam pikiraanku frekuensi
identik dengan getaran? Getaran adalah sesuatu yang dapat
menimbulkan suara dan kodratnya selalu mengalir,
itu pasti jika tidak mengalir maka tidak bisa disebut getaran. Mengalir? Iya mengalir bagaikan sungai
dipadukan dengan alam. Sedangkan sungai
dan alam itu identik dengan kehidupan
dan keindahan. Lalu apakah jika frekuensi itu bisa dikatakan dengan kehidupan? Oke mari kita bahas apa yang
ada dalam pikiranku satu persatu.
Dimulai dari getaran, getaran bisa dipresepsikan banyak
hal, antara getaran alam, gempa, dan bersifat menakutkan. Dan Getaran nada, yang sifatnya harmonis. Jelas keduanya merupakan sifat yang saling bertolak
belakang, jadi di pembahasan dan jalan pikaranku yang pertama ini frekuensi
adalah getaran. Maka frekuensi bisa menjadi harmonis dan bisa saja menjadi menakutkan?
Kita simpan pertanyaan ini.
Next, pembahasan ke dua, frekuensi adalah getaran, dan
getaran adalah aliran. Aliran ya? Aku
jadi ingat tentang sebuah kalimat “segala sesuatu pasti mengalir”
gitu kata Heraclitus. Segala sesuatu pasti selalu mengalami perubahan
terus menerus dan selalu bergerak, tidak ada yang menetap. Analoginya begini,
kita tidak akan bisa melangkah dua kali ke dalam sungai yang sama, kalau
melangkah ke dalam sungai untuk kedua kalinya, maka aku yakin sungainya sudah
berubah. Tidak usah berpikir terlalu
dalam, tentang kesempatan, religius atau apapun itu. Jalani saja apa adanya,
iya jalani saja apa adanya mengikuti aliran skenario tuhan dan nikmatilah
aliranya. Naik turun seperti sebuah gambaran frekuensi pendeteksi denyut nadi
di rumah sakit. Jadi jika frekuensi adalah suatu aliran, maka frekuensi adalah
sesuatu yang kita jalani saat ini?
Dan selanjutnya, sepertinya sudah mulai terbentuk apa
yang dimaksud frekuensi itu. Frekuensi pada hakikatnya selalu bergerak. Ketas,
kebawah dan terus berjalan hingga pada akhirnya datar. Sama seperti kehidupan, rotasi kehidupan,
apalagi dinamika, jalan hidup, atau apalah itu. Jika keatas berati kita sedang bahagia, dan jika kebawah berati kita
sedang ada masalah, dalam konteks
ini bahagia pasti harmonis dan masalah itu pasti menakutkan. Yah
beginilah yang dinamakan hidup dan disitulah letak yang disebut dengan indahnya
kehidupan, penuh lika liku dan tidak monoton. Dan ketika frekuensi sudah
berujung datar maka kehidupan kita sudah berakhir.
Itu baru Frekuensi berujung senja.
Jangan terlalu serius, ini hanya omong
kosong yang ada dalam imajinasiku saja. Mong opo? Mong tae, Heu heu heu.
No comments:
Post a Comment