selamat datang

Saturday, December 3, 2016

FREKUENSI = KEINDAHAN HIDUP



Frekuensi? aku tidak begitu tau tentang ferkuensi, yang ada dalam pikiraanku frekuensi identik dengan getaran? Getaran adalah sesuatu yang dapat menimbulkan suara dan kodratnya selalu mengalir, itu pasti jika tidak mengalir maka tidak bisa disebut getaran. Mengalir? Iya mengalir bagaikan sungai dipadukan dengan alam.  Sedangkan sungai dan alam itu identik dengan kehidupan dan keindahan. Lalu apakah jika frekuensi itu bisa dikatakan dengan kehidupan? Oke mari kita bahas apa yang ada dalam pikiranku satu persatu.
            Dimulai dari getaran, getaran bisa dipresepsikan banyak hal, antara getaran alam, gempa, dan bersifat menakutkan. Dan Getaran nada, yang sifatnya harmonis. Jelas keduanya merupakan sifat yang saling bertolak belakang, jadi di pembahasan dan jalan pikaranku yang pertama ini frekuensi adalah getaran. Maka frekuensi bisa menjadi harmonis dan bisa saja menjadi menakutkan? Kita simpan pertanyaan ini.
            Next, pembahasan ke dua, frekuensi adalah getaran, dan getaran adalah aliran. Aliran ya? Aku jadi ingat tentang sebuah kalimat “segala sesuatu pasti mengalir” gitu kata Heraclitus. Segala sesuatu pasti selalu mengalami perubahan terus menerus dan selalu bergerak, tidak ada yang menetap. Analoginya begini, kita tidak akan bisa melangkah dua kali ke dalam sungai yang sama, kalau melangkah ke dalam sungai untuk kedua kalinya, maka aku yakin sungainya sudah berubah. Tidak usah  berpikir terlalu dalam, tentang kesempatan, religius atau apapun itu. Jalani saja apa adanya, iya jalani saja apa adanya mengikuti aliran skenario tuhan dan nikmatilah aliranya. Naik turun seperti sebuah gambaran frekuensi pendeteksi denyut nadi di rumah sakit. Jadi jika frekuensi adalah suatu aliran, maka frekuensi adalah sesuatu yang kita jalani saat ini?
            Dan selanjutnya, sepertinya sudah mulai terbentuk apa yang dimaksud frekuensi itu. Frekuensi pada hakikatnya selalu bergerak. Ketas, kebawah dan terus berjalan hingga pada akhirnya datar. Sama seperti kehidupan, rotasi kehidupan, apalagi dinamika, jalan hidup, atau apalah itu. Jika keatas berati kita sedang bahagia, dan jika kebawah berati kita sedang ada masalah, dalam konteks ini bahagia pasti harmonis dan masalah itu pasti menakutkan. Yah beginilah yang dinamakan hidup dan disitulah letak yang disebut dengan indahnya kehidupan, penuh lika liku dan tidak monoton. Dan ketika frekuensi sudah berujung datar maka kehidupan kita sudah berakhir.
Itu baru Frekuensi berujung senja.
Jangan terlalu serius, ini hanya omong kosong yang ada dalam imajinasiku saja. Mong opo? Mong tae, Heu heu heu.


 

No comments:

Post a Comment

".